Minggu, 04 Januari 2015

Peluang Usaha Paling Diincar Entreprenuer

Banyak cara untuk mendapatkan uang, tak melulu harus dengan kerja kantoran. Selain berinvestasi, berwirausaha bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin mencari penghasilan, baik tambahan maupun primer.

Berikut lima bidang usaha lainnya dari 10 bidang usaha yang masih menjanjikan dan menggiurkan untuk ditekuni.

6. Jasa transportasi
Bisnis jasa transportasi, yang kini populer dengan istilah travel, dinilai masih cukup menjanjikan. Meskipun pelayanan transportasi publik semakin membaik, namun sebagian kalangan mengharapkan tingkat kenyamanan dan perasaan aman yang lebih tinggi.

Konsumen pun masih merasa lebih leluasa dalam perjalanan bila menggunakan kendaraan travel. Sayangnya, usaha ini memang memiliki risiko yang tidak kecil, namun bukan berarti kita sulit mendulang keuntungan besar dari bisnis ini.

Jika Anda ingin bersabar dan tekun, maka dengan langkah-langkah strategis yang tepat, bisnis jasa transportasi bisa memberikan keuntungan banyak bagi yang menjalankannya penuh dedikasi.

7. Agen perjalanan
Persaingan low cost carrier membuat masyarakat lebih mudah melancong dari pulau ke pulau. Hal ini pun berimbas pada naiknya pamor bisnis jasa agen perjalanan.

Untuk memulai usaha ini sangat mudah, tidak perlu keahlian khusus dan modal yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar. Meski demikian, bisnis ini mempunyai potensi yang cukup besar, karena semua orang perlu berpindah tempat baik untuk satu-dua hari, sepekan, atau untuk masa yang lebih panjang.

Entah untuk berwisata, urusan pekerjaan, urusan bisnis, maupun keperluan lainnya. Orang akan merasa perjalanannya lebih mudah, praktis, efektif, dan efisien dengan memakai jasa agen perjalanan.

8. Jasa antarbarang (logistik)
Meningkatnya bisnis online memberikan dampak positif terhadap pengusaha yang bergerak di bidang jasa antar barang. Bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu menuju pusat perbelanjaan, jasa antar barang merupakan alternatif utama.

Di samping itu, menggunakan jasa antar barang memiliki nilai keekonomisan, karena barang dapat langsung terkirim ke alamat kita, jika kita cermat mengikuti perkembangan bisnis online, bisnis jasa antar barang akan sangat menjanjikan.

9. Salon/perawatan tubuh
Penampilan merupakan salah satu bagian dari gaya hidup. Semua orang tentu ingin tampil menawan di segala kesempatan. Karenanya, bisnis salon dan perawatan tubuh mempunyai keunggulan tersendiri. Apalagi, kini urusan merawat tubuh tidak hanya menjadi perhatian perempuan tapi juga pria.

Salon juga tidak lagi monopoli menyasar kelas menengah ke atas, tapi juga sudah menjadi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, sebagian kalangan bahkan tidak segan merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan hasil yang menurut mereka lebih sempurna.

10. Warnet dan game online
Menjamurnya teknologi mobile dewasa ini tidak membuat bisnis warung internet terpuruk. Namun, Anda harus jeli melihat peluang dan mengambil langkah bisnis. Saat ini, anak-anak mudah masih menggemari game online dan warung internet sebagai arena yang ideal bagi mereka berkumpul.

Komunitas game ini akan menjadi nilai lebih yang bisa digarap pengusaha warung internet, selain hanya menyediakan perangkat komputer untuk mengetik dan akses internet. Pemilihan lokasi yang strategis adalah salah satu tantangan pengusaha warnet. Idealnya, lokasi warnet berada di dekat sekolah atau kampus.

Sabtu, 03 Januari 2015

Peluang Bisnis Bagi Pengusaha Lokal


Peluang Bisnis ukm


Tahun 2015 bakal menjadi tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi para pengusaha lokal, baik pebisnis berskala besar maupun para pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, pada saat itulah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan bergulir. Ini merupakan kesepakatan antara Indonesia bersama dengan sembilan negara ASEAN lainnya membuat pasar tunggal. Dengan begitu, kebijakan ini memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara lain di seluruh Asia Tenggara.

Pada satu sisi, ini bisa menjadi peluang bagi pengusaha lokal untuk ekspansi usaha ke luar negeri. Namun, serbuan produk dan jasa ke dalam negeri juga bisa menjadi ancaman serius jika para pengusaha lokal tidak memiliki daya saing yang kuat.   

Tentu, harapannya Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri yang juga mampu merangsek pasar internasional. Nah, agar bisa memiliki dasar bisnis yang kuat, khususnya di sektor usaha yang bersistem waralaba, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan.

Bije Widjajanto, Pengamat Waralaba dari Ben WarG Consulting Franchising and Business mengatakan, sebelum memutuskan untuk membeli sistem bisnis dan menggunakan merek dagang lewat sistem waralaba, pertama,  calon investor harus aktif mencari informasi kepada mitra usaha yang sudah lebih dulu bergabung.  
Ini penting untuk mengetahui apakah bisnis yang dibeli menguntungkan dan layak dijalankan. Tahapan ini bisa dibilang sebagai seleksi awal membeli waralaba. Kedua, cari tahu komitmen pemilik waralaba (pewaralaba) terkait komitmen mereka dalam membesarkan usaha dan mendukung para mitra usahanya.

Ketiga,   cermati target pasar yang dituju berikut juga dengan pemilihan lokasi usaha nantinya. Selain mempersiapkan diri untuk pasar lokal, persaingan waralaba di pasar bebas tahun depan pun akan makin sengit dengan mulai diberlakukannya MEA.

Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi KADIN, mengatakan, pewaralaba dari negara-negara ASEAN sudah ancang-ancang akan masuk ke Indonesia, seperti Thailand dan Filipina. Sebagian besar, waralaba asing ini agresif menyasar sektor food and beverages (F&B).

Cermati aspek keuangan
Ini membuat persaingan bisnis kuliner dipastikan kian ketat. Apalagi karakter masyarakat Indonesia terbilang mudah menerima produk asing. Namun Bije  menilai, waralaba asing tetap punya kelemahan, yakni soal harga jual. 

"Mayoritas harga jual produk dari waralaba asing akan lebih mahal. Ini bisa menjadi celah bagi waralaba lokal untuk mengambil kesempatan ceruk pasar," kata Bije.

Untuk memilih sektor usaha, Hefni Tri Sriyantono, pengusaha kuliner Nasi Gandul Mas Tri berpendapat, calon pengusaha ada baiknya mememulai bisnis  dari sesuatu hal yang disukai. Ini penting agar pemilik usaha nantinya bisa bertahan sekalipun dalam kondisi sesulit apapun.

Bije menambahkan, saat ini modal untuk ekspansi bukan lagi menjadi masalah utama bagi pengusaha untuk memulai bisnisnya. Apalagi, konsep waralaba sejatinya adalah mengumpulkan modal masyarakat untuk melakukan ekspansi.

Selain itu, dukungan dana juga datang tidak hanya dari industri perbankan yang siap mencairkan dana untuk menyokong bisnis waralaba yang sebagian berasal dari pelaku UMKM, tapi lembaga keuangan BUMN seperti: PT Permodalan Nasional Madani Persero (PNM), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), hingga fasilitas kredit Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) dari Kementerian Koperasi dan UMKM bisa dimanfaatkan.

Menurut Amir dalam bukunya berjudul Percaturan Waralaba Indonesia, mengacu pada UU No 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, prinsip kerjasama usaha dalam sistem waralaba harus memperhatikan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan saling menguntungkan.             

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang lebih mendetil yang perlu diperhatikan agar sistem waralaba ini bisa memberi keuntungan optimal bagi investor.

Pertama adalah aspek keuangan. Dalam waralaba, penting mengetahui hitung-hitungan franchise fee, biaya investasi dan return of investment (ROI). Semua ini diperlukan agar investor mengetahui waktu seberapa lama dana investasinya bisa kembali.  

Kedua adalah perhatikan pula biaya sewa tempat usaha. Tidak jarang biaya sewa tempat membuat biaya operasional membengkak. Itu artinya akan membuat waktu ROI akan semakin panjang. Terkadang, perawaralaba lokal tidak memasukkan unsur ini dalam perhitungan simulasi usaha yang mereka buat sendiri.
Ketiga adalah mencermati sistem franchise fee dan royalty fee, apakah bisa dibayar bertahap atau dicicil tiap bulan. Keempat adalah, calon investor juga harus melihat biaya lain-lain seperti advertising fee atau training fee yang akan dibebankan kepada mitra. Pos pengeluaran ini tentu akan mempengaruhi perhitungan usaha waralaba si investor.

Kelima, perjelas mengenai bahan baku utama yang harus dipasok dari pusat. Biasanya pewaralaba bonafid hanya mengharuskan membeli bahan baku utama tertentu saja yang kualitasnya sudah baku. Atau karena bahan baku tersebut tidak dijual di pasar bebas. Terakhir yang juga penting, cermati jangka waktu kerjasama, ketentuan hak dan kewajiban tiap pihak serta aspek legalitas perjanjian kerjasama usaha.  
Selamat  berbisnis dan berinvestasi di tahun Kambing Kayu.